Pola Penyakit Kulit pada Penyintas Gempa Cianjur Tahun 2022

Authors

  • Fath Arina Fahma Universitas Jember, BSMI provinsi Nusa Tenggara Barat
  • Tegar Syaiful Qodar Universitas Jember, PANAH Research Club
  • Firman Herdiana Universitas Jember

DOI:

https://doi.org/10.56744/irchum.v1i2.24

Keywords:

Pengabdian masyarakat , Rumah sakit lapangan, Mobile clinic, Gempa, Penyakit kulit

Abstract

Bencana gempa Cianjur pada 21 November 2022 tidak hanya menimbulkan bahaya langsung bagi nyawa manusia, tetapi juga efek jangka panjang akibat perubahan tempat tinggal di tempat pengungsian. Berbagai gangguan kesehatan mulai timbul di antara pengungsi, salah satunya ialah penyakit kulit. Perlu adanya kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelayanan kesehatan untuk mencegah berkembangnya penyakit. Pelayanan kesehatan dilakukan dengan pendirian posko rumah sakit lapangan dan mobile clinic sejak 24 November 2022 sampai dengan masa tanggap darurat selesai (20 Desember 2022). Hasil pelayanan kesehatan terhadap 1.164 orang pengungsi didapatkan 140 orang (12,02%) di antaranya menderita penyakit kulit. Penyakit kulit yang ditemukan didominasi oleh dermatitis, skabies, dan infeksi kulit akibat bakteri. Hal ini dikarenakan kontak dengan tempat tinggal baru yang diperparah dengan kurangnya akses terhadap fasilitas kebersihan.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

Fath Arina Fahma, Universitas Jember, BSMI provinsi Nusa Tenggara Barat

Fakultas Kedokteran

Tegar Syaiful Qodar, Universitas Jember, PANAH Research Club

Fakultas Kedokteran

Firman Herdiana, Universitas Jember

Fakultas Kedokteran

References

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). “Gempa Cianjur Disebabkan Sesar Cugenang, BMKG Dorong Pemkab Cianjur Relokasi 9 Desa” Diakses pada 27 Desember 2022.https://www.bmkg.go.id/berita/?p=gempa-cianjur-disebabkan-sesar-cugenang-bmkg-dorong-pemkab-cianjur-relokasi-9-desa&lang=ID

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “[UPDATE] 327 Orang Meninggal Dunia Pasca Gempa Cianjur” Diakses pada 27 Desember 2022.https://bnpb.go.id/berita/-update-327-orang-meninggal-dunia-pasca-gempa-cianjur-

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “[UPDATE] Bupati Cianjur Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa” Diakses pada 28 Desember 2022. https://www.bnpb.go.id/berita/-update-bupati-cianjur-tetapkan-status-tanggap-darurat-gempa-

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Bhattarai dan Rauniar. (2017). The Earthquake and The Skin: Step by Step Experience from Nepal

Badan Pusat Statistik (BPS). (2019). “Luas Wilayah (Hektar), 2017-2019” Diakses pada 27 Desember 2022. https://cianjurkab.bps.go.id/indicator/153/167/1/luas-wilayah.html

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2017). Scabies. https://www.cdc.gov/afghan-evac/pdf/scabies-fact-sheet.pdf

Franco, Roberto Cortes. (2000). Early Skin Problems after Duzce Earthquake. International Journal of Dermatology. doi:10.1046/j.1365-4362.2000.00008.x

Kementerian Dalam Negeri (KEMENDAGRI). (2022). Data Konsolidasi Bersih Semester 1 Tahun 2022.

Liputan6. (2022). “Sanitasi Buruk, KPAI: Anak Korban Gempa Cianjur Mulai Sakit” Diakses pada 24 Januari 2023. https://www.liputan6.com/health/read/5137309/sanitasi-buruk-kpai-anak-korban-gempa-cianjur-mulai-sakit

Ozcelik, S., Kulac, I., Yazici, M., dan Ocal, E. (2018). Distribution of Childhood Skin Diseases According to Age and Gender, a Single Institution Experience. Turk Pediatric Ars. 53, 105-112. doi: 10.5152/TurkPediatriArs.2018.6431

Paterson, D. L., Wright, H., dan Harris, P. N. (2018). Health Risks of Flood Disasters. Clinical Infectious Diseases. 67(9). doi: 1450-1454. 10.1093/cid/ciy227

Rumondor, A. G., Sentinuwo, S. R., dan Sambul, A. M. (2019). Perancangan Jalur Terpendek Evakuasi Bencana di Kawasan Boulevard Manado Menggunakan Algoritma Dijkstra. Jurnal Teknik Informatika. 14(2), 261-268.

Sabtaji, A. (2020). Statistik Kejadian Gempa Bumi Tektonik tiap Provinsi di Wilayah Indonesia selama 11 Tahun Pengamatan (2009-2019). Buletin Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. 1(7), 31-46.

Tempo. (2022). “Pengungsi Gempa Cianjur Mulai Terserang Penyakit, Terbanyak Menderita ISPA” Diakses pada 24 Januari 2023. https://nasional.tempo.co/read/1661700/pengungsi-gempa-cianjur-mulai-terserang-penyakit-terbanyak-menderita-ispa

Wollina, U., Gaber, B., Mansour, R., Langner, D., Hansel, G., dan Koch, A. (2016). Dermatologic Challenges of Health Care for Displaced People. Lessons from A German Emergency Refugee Camp. Our Dermatology Online. 7(2), 136-138. doi: 10.7241/ourd.20162.38

Downloads

Published

30-12-2022

How to Cite

Fahma, F. A., Qodar, T. S., & Herdiana, F. (2022). Pola Penyakit Kulit pada Penyintas Gempa Cianjur Tahun 2022. Indonesian Red Crescent Humanitarian Journal, 1(2), 49–58. https://doi.org/10.56744/irchum.v1i2.24